SMANSA MARIKIT

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR

SMANSA MARIKIT

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR

SMANSA MARIKIT

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR

SMANSA MARIKIT

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR

SMANSA MARIKIT

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR

Minggu, 30 Agustus 2020

Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah


Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan

teknik-teknik tertentu agar dihasilkan suatu produk

makanan seperti yang diharapkan yang bercitarasa baik.

Adapun teknik-teknik proses pengolahan untuk membuat

makanan khas daerah di antaranya adalah sebagai

berikut.

a. Persiapan Bahan

• Menimbang

• Menyiang

• Mencuci

• Memotong

• Mengocok

• Merendam dalam cairan bumbu

• Menggiling

• Memanir


b. Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering

1) Memanggang (baking dan roasting)

Memanaskan dengan udara panas dan kering di

sekelilingnya, biasanya di dalam oven.

2) Menggoreng dalam minyak (deep frying)

3) Menggoreng dengan wajan dangkal (shallow

frying/pan frying)

4) Memasak dengan sedikit minyak (Saute/

Menumis)


c. Memasak Dengan Pemanasan Basah

1) Perebusan/Boiling

Memasak dengan cara pencelupan semua

bahan dalam air/kaldu mendidih, yaitu pada suhu

100 0C sampai matang.

2) Blanching

Memasak dengan cara mencelupkan makanan

dalam air mendidih/minyak panas dalam waktu

pendek (sebentar).

3) Simmering

Memasak dengan mendidihkan secara perlahan-lahan.

4) Braising

Memasak dengan sedikit air dan tertutup rapat.

5) Setup (stewing)

Memasak makanan secara perlahan (95 -

99 0C) dengan sedikit air dan dihidangkan

dengan air rebusannya.

6) Merebus (poaching)

Memasak dalam cairan dengan suhu antara 71-

82 0C

7) Mengukus (steaming)

Memasak bahan makanan dengan uap air

panas/mendidih

Sabtu, 29 Agustus 2020

Pemasaran Langsung Makanan Awetan dari Bahan Nabati


Ada banyak strategi pemasaran yang bisa digunakan untuk memasarkan

produk makanan awetan dari bahan nabati. Pada tahap awal, pemilihan

pemasaran secara langsung disarankan karena masih terbatasnya jangkauan

pasar yang ada. Ke depannya bisa dikembangkan sistem pemasaran lainnya.

Sistem pemasaran langsung ialah sistem pemasaran tanpa menggunakan

perantara. Penjualan langsung juga terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya

penjualan dengan mempunyai outlet sendiri, atau sistem penjajaan langsung

pada konsumen. Pemilihan sistem pemasaran yang tepat, menjadi salah satu

penentu keberhasilan dari penerimaan produk tersebut di tangan konsumen.


Banyak sisi positif dari sistem pemasaran langsung, di antaranya penghematan

waktu dan bisa memperkenalkan langsung produk kita kepada konsumen,

tidak kebergantungan pada pihak lain, serta waktu yang fleksibel.


Salah satu ujung tombak pemasaran adalah promosi. Berbagai media

promosi bisa digunakan untuk membantu meningkatkan pemasaran dari

produk makanan awetan dari bahan nabati. Media yang bisa digunakan untuk

memasarkan produk lidah buaya ini tentu disesuaikan dengan kapasitas

produksi yang sudah dibuat.

1. Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan lidah buaya kepada

teman teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau

teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi

lidah buaya buah buatan anda supaya mereka tertarik membeli.

2. Bila lidah buaya mulai bisa diterima dan banyak penggemar, mulailah

merambah pasar baru dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di

kantin sekolah.

3. Manfaatkanlah teknologi internet dan social network seperti facebook

dan twitter sebagai sarana penjualan yang lain, perbanyaklah teman dan

follower, untuk memperluas pemasaran. Bisa juga dengan membuat blog

gratis atau website yang berbayar dengan relatif terjangkau harganya.

4. Gunakan penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya.

Sebagai contoh bisa memanfaatkan munculnya fenomena “pasar kaget”

di hampir setiap kota di Indonesia, juga saat ada momen “Car free day”,

atau pada kesempatan lainnya



Diberdayakan oleh Blogger.